Innovation y design 760x412 1

24

Jan

2017

INOVASI, BAHASA WAJIB KORPORASI

Salah satu syarat untuk sebuah perusahaan bisa sukses secara berkesinambungan adalah tak kenal lelah berinovasi. Perusahaan yang tidak melakukan inovasi atau tidak melakukan perubahan, akan kehilangan peluang pasar, atau kalah dari pesaingnya. Tentu inovasi yang dimaksud tidak melulu berupa produk baru seperti iPad, blue energy, dsb, tapi juga bisa berupa berbagai improvement. Kita juga sedang berinovasi ketika kita memakai teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja, saat kita memanfaatkan media sosial untuk menghasilkan value baru bagi customer, atau saat kita memberdayakan masyarakat sekitar perusahaan khusunya agar lebih berdaya melalui serangkaian program community development. Kita pun juga tengah berinovasi ketika memodifikasi suatu proses untuk menghasilkan proses yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah.

Dalam konteks ini, Inovasi mempunyai arti lebih luas daripada penemuan-penemuan. Karena inovasi adalah pemasukan atau pengenalan hal-hal baru, pembaharuan, penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Dari pengertian ini, dapat disimpulkan bahwa inovasi sesungguhnya adalah proses kreatif dalam melakukan penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada. Prinsipnya, inovasi tidak cuma soal technical innovation, tapi juga pada commercial innovation.

Saya selalu meyakini bahwa ruang paling luas di dunia adalah ruang improvement, demikian juga dalam berinovasi, banyak sekali ruang bagi karyawan perusahaan untuk ikut andil berpartisipasi. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini, faktor penting dari inovasi bukan lagi melulu soal lahirnya suatu produk ‘sapujagad’, suatu produk yang spektakuler namun telah bergeser pada soal kecepatan dan kontinyuitas. Kita percaya bahwa dunia ini terkoneksi satu dengan lainnya, sehingga isu kecepatan adalah isu paling penting yang harus menjadi sendi-sendi inovasi.

Kecepatan dan kontinyuitas sebagai spirit inovasi memerlukan peran serta seluruh pegawai di perusahaan. Untuk dapat menghimpun peran serta karyawan, dibutuhkan sebuah culture yang dinamakan “Collaboration”. Hanya dalam kultur kolaborasilah ide-ide bisa dibagi, didiskusikan, dan bahkan diperdebatkan. Kultur kolaborasi sebagai salah satu dari sendi AKHLAK BUMN kita niscayai akan menumbuh kembangkan pohon inovasi, dengan konsistensi pohon inovasi inilah kemudian akan menghasilkan buah-buah ranum yang akan dinikmati seluruh komponen perusahaan.

Di dalam kultur perusahaan yang tidak mengelola ide dari karyawannya dengan baik, berkultur dispotik, dan instruktif an sich, inovasi jadi mandul. Di dalam kultur perusahaan yang karyawannya takut berbeda pendapat, inovasi tidak akan menemukan ruang gerak. Bahkan inovasi tidak bisa dan tidak boleh hanya diserahkan pada para ahli di bagian Riset saja, karena proses hakiki dari inovasi sesungguhnya adalah lahir dari mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen.

Prinsipnya, karyawan di garda depan perusahaan yang setiap hari bertemu konsumen harus memulai menyampaikan apa yang dimau konsumen kepada seluruh komponen perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan harus dipimpin oleh Manajemen yang bisa menjadi agent of change, agar perusahaan bisa terus menerus memproduksi inovasi secara berkelanjutan.

Agent of change adalah unsur manajemen perusahaan yang terbuka terhadap perubahan. Perubahan adalah kebutuhan, bukan hambatan. Pemimpin inovatif tidak mudah puas dengan hasil yang didapat dan selalu terpacu untuk berbuat lebih baik, ia senantiasa merlihatkan a better future painting, untuk menularkan optimisme dan keyakinan pada follower-nya bahwa perubahan yang diinginkan akan berbuah sukses, layak dilakukan dan tidak akan sia-sia.

Inovasi harus dikomando oleh pimpinan yang tidak terlalu terpaku pada aturan yang berlaku dan dapat melakukan sedikit ‘improvisasi’. Inovasi, terutama yang re-think berarti melakukan sesuatu yang berbeda dari yang pernah ada. Oleh karena itu, pikiran lateral yang menghasilkan cara-cara baru dalam menciptakan dan menjalankan inovasi sangat dibutuhkan. Inovasi bukan hanya hal teknis. Inovasi adalah gerak bersama, inovasi adalah budaya (mi).

Sumber foto : philmckinney

Tentang Penulis

Foto 2

Muhammad Ihwan

Muhammad Ihwan. Kelahiran Yogyakarta, tinggal di Gresik dan Jakarta. Suka membaca dan menulis, menyenangi marketing dan public relations. Pernah menjadi juru bicara perusahaan, menangani pengelolaan program TJSL, CSR, dan comdev, serta mengelola penjualan retail untuk seluruh Indonesia. Saat ini mengelola penjualan sektor korporasi untuk domestik dan mancanegara.

Top 10 Negara Pengunjung:
Total Pengunjung: