13
Apr
2023
Memasuki kompleks makam Syekh Maulana malik Ibrahim yang berjarak hanya ± 200 meter dari Alun-alun Gresik, bersebelahan dengan Taman makam Pahlawan, atau tepatnya di tepi Jalan Malik Ibrahim di Desa Gapuro Sukolilo, Gresik, Jawa Timur, kita akan disambut gapura berbentuk paduraksa (bagian atasnya tersambung), salah satu jalan masuk ke dalam cungkup makam. Di sebelah barat kompleks makam juga terdapat makam Bupati Gresik yang pertama yaitu Raden Pusponegoro beserta keluarga.
Syekh Maulana Malik Ibrahim sendiri dikenal juga sebagai Makdum Ibrahim as-Samarkandy karena kemungkinan ia lahir di Samarkand-Asia Tengah, namun juga disebut Syekh Maghribi karena juga diduga berasal dari Maghrib, Maroko-Afrika Utara. Ia bersaudara dengan Maulana Ishak yang merupakan ayah dari Sunan Giri, mereka berdua adalah putera seorang ulama Persia bernama Syekh Maulana Jumadil Kubro. Syekh Maulana Malik Ibrahim menikah dengan putrid raja dan memiliki dua orang putra yaitu Raden Rahmat (Sunan Ampel) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri.
Di tengah cungkup, ada tiga makam dengan ornamen dan ukuran sedikit berbeda. Di ujung kiri adalah Makam Maulana Malik Ibrahim, di sebelahnya adalah makam sang isteri Sayyidah Siti Fatimah, dan di sebelahnya lagi adalah makam sang putera, Syekh Maulana Maghfur.
Batu nisan dan kijing makam indah terbuat dari marmer bergaya khas nisan dari Cambay, kota pelabuhan di Gujarat India. Kesan saya makam Syekh Maulana Malik Ibrahim ini mirip dengan makam Umar Al Kazeruni seorang saudagar terkenal pada jamannya yang makamnya berada dalam kompleks Jama Masjid Cambay-Gujarat, berbahan dasar marmer putih krem halus, dihiasi motif floral dibagian kepala dan kaki. Di sisi depan terdapat relief ayat-ayat al-Qur'an yang ditulis dalam huruf Arab bergaya naskhi dan kufi.
Pada makam Syekh yang bergelar ‘Umdah as-Salathin wa’l-Wuzara’ (penyangga para sultan dan wazir) yang hanya berjarak 200 meter dari alun-alun gresik ini terdapat tulisan dalam bahasa Arab yang artinya:
"Ini adalah makam almarhum seorang yang dapat diharapkan mendapat pengampunan Allah dan yang mengharapkan kepada rahmat Tuhannya Yang Maha Luhur, guru para pangeran dan sebagai tongkat sekalian para Sultan dan Wazir, siraman bagi kaum fakir dan miskin. Yang berbahagia dan syahid penguasa dan urusan agama: Malik Ibrahim yang terkenal dengan kebaikannya. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ridha-Nya dan semoga menempatkannya di surga. Ia wafat pada hari Senin 12 Rabi'ul Awwal 822 Hijriah."
Ada lagi yang menarik bila kita cermati dari bangunan thus suasana makam lebih dominan nuansa arab. Bukan hanya bangunan Makam Maulana Malik Ibrahim sendiri, suasana Arab juga terasa di sekitar makam. Hampir separuh penduduk sekitar merupakan keturunan Arab. Bahkan, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari wisata kota lama bernuasan Arab di Bandar Grisse.
Ingatan akan kuburan itu hakikatnya ada dalam jasad. Tak berfungsinya berbagai persendian raga, itu penanda kita dekat dengan kuburan. Maka mengenal jasad, itu seperti mengenal kubur sendiri. Jasad itu jasmani, 'jas' dan 'mani'. Jas itu raga, mani itu sumbu kehidupan awal. Kuburan itu hanya nisan, seperti prasasti, "tenger". Semua atribut baik pangkat dan kedudukan itu hanya jadi halte, bukan terminal. (mi)
Baca juga : Ziarah Sunan Giri dan Hikmah Kalamunyeng : https://mihwan.id/travelling/z...