Sego Kucing Pak Gik

14

Apr

2023

SEGO KUCING PAK GIK, LEGENDA SEMARANG

Di Semarang akhirnya mampir ke Angringkan Sego Kucing pak Gik yang sangat legendaris, ya lapak ini didirikan oleh alm. pak Sugijo sekitar 60 tahun yang lalu, atau tepatnya pada medio tahun 1960-an di daerah Jalan Inspeksi-Sekayu, Wotgandul (di Google Maps Jalan Inspeksi) samping Kali Semarang, lebih kurang berjarak 20 meter dari Jalan Gajah Mada. sangat pantas bila disebut legendaris.

Sego kucing di Semarang ini bila di Yogyakarta lebih dikenal dengan nama angkringan dan di Solo lebih dikenal dengan istilah Nasi HIK (hidangan istimewa kampong), ada juga yang menyebut cat rice. Disebut nasi kucing lantaran porsinya yang relatif kecil dan sedikit, tidak jauh dengan porsi makan kucing. Nasi dibungkus kecil-kecil dengan daun pisang dan berisi lauk seadanya. Saking enaknya, kita nggak bakal cukup kenyang, kalau hanya makan sebungkus.

Pilihan lauknya tumpah ruah tersaji di meja angkringan, jenisnya pun sangat beragam, mulai dari gorengan, tempura, sosis, martabak telur, lumpia, pangsit dan bermacam sate yaitu sate bakso dan sate kerang. Tempat mewah bagi saya, apalagi ditambah teh nasgitel atau kopi pahit, dilanjut sebat-sebat tipis, klop sudah kita habiskan malam disana.

Angringan ini menjadi ramai memang karena kesederhanaannya yang sudah berusia setengah abad lebih. Makanan yang dijual di sini juga tidak semuanya dibuat sendiri oleh keluarga pak Gik, melainkan hasil titipan dari warga sekitar yang jumlahnya hingga 30-an orang.

Selain sederhana juga egaliter. Dihadapan pak Gik, semua orang diperlakukan sama, mulai pejabat, rakyat biasa, artis, buruh tani, mahasiswa, pemain bola, direktur, dan publik figur lainnya semua sama.

Walau letaknya tidak strategis, tetapi penikmatnya pada malam hari sangatlah ramai, sampai-sampai pengunjung rela duduk lesehan menggunakan koran dan sambil memakan nasi kucingan duduk di pinggiran kali Semarang bahkan sampai dengan di trotoar jalan raya.

Saya sendiri datang kesini sekitar jam dua dini hari, suasananya syahdu, temaram dan sejuk.. katanya pada awal berdiri memang pukul dua dini hari, tapi sekarang maju jadi pukul 11 malam sampai habis sekitar menjelang subuh. Senang banget sempat kesini, Angkringan pak Gik Juaraa!. (mi)

Tentang Penulis

Foto 2

Muhammad Ihwan

Muhammad Ihwan. Kelahiran Yogyakarta, tinggal di Gresik dan Jakarta. Suka membaca dan menulis, menyenangi marketing dan public relations. Pernah menjadi juru bicara perusahaan, menangani pengelolaan program TJSL, CSR, dan comdev, serta mengelola penjualan retail untuk seluruh Indonesia. Saat ini mengelola penjualan sektor korporasi untuk domestik dan mancanegara.

Top 10 Negara Pengunjung:
Total Pengunjung: