16
Okt
2015
Menurut cerita angka 7 telah mempesona sejak jaman dahulu kala. Banyak hal di dunia ini yang identik dengan angka 7. Seperti ada 7 hari dalam seminggu, 7 warna pelangi (vibgyor), 7 skala musik, hingga 7 samudera. Tubuh manusia sendiri terdiri dari 7 lubang baik perempuan ataupun laki-laki, lapisan kulit manusia terdiri dari 7 lapis. Bahkan bila kita menelepon teman kamu atau nomor siapa saja yang tidak menggunakan nada sapa, akan ada 7 kali bunyi "tuut" sampai akhirnya panggilan kamu di hentikan karena tidak ada jawaban. Ada lagi, pesawat-pesawat buatan Boeing itu selalu diawali atau diakhiri dengan angka 7 (terbaru 787 Dreamliner mengantikan 707).
Di China angka 7 dihubungkan dengan kehidupan gadis, dimana gadis mempunyai gigi susu pada usia 7 bulan dan tanggal pada usia 7 tahun, dalam 2 x 7 tahun “roda yin” membuka ketika ia mencapai masa puber, dan pada 7 x 7 = 49 datanglah masa monopause. Dalam budaya China, hari ketujuh pada bulan pertama tahun lunar juga dikenal sebagai Human's Day yang dirayakan sebagai hari ulang tahun seluruh manusia.
Kesakralan angka 7 ditemui pula di Amerika pra-Columbian dimana bangsa Maya percaya bahwa pada 7 lapis langit dan menganggap 7 sebagai angka penjuru mata angin. 7 juga merupakan jumlah huruf yang digunakan dalam angka Romawi (yaitu: C, D, I, L, M, V, dan X). Tanda Bahaya juga berbunyi 7 kali. Ketika terjadi bahaya di pelayaran, biasanya sirine atau alarm berbunyi sebanyak 7 kali.
Dalam Ilmu pengetahuan, angka 7 adalah dasar dari akumulasi angka yang tak terhitung jumlahnya, mulai dari 7 atom, 7 partikel terkecil dan seterusnya. Jumlah baris dalam tabel periodik adalah tujuh. 7 juga merupakan nilai pH air sebagai unsur utama penunjang kehidupan . Salah satu fakta yang paling menarik dalam ilmu psikologi tentang angka tujuh adalah korelasinya dengan kemampuan kognitif manusia. Batas-batas kemampuan kognitif dalam kisaran 7 atau minus 2.
Secara Aritmetika, 7 adalah satu-satunya angka yang tidak bisa dibagi dengan angka lain yang ada di dalam kelompok itu. Contohnya, angka 1,2,3,4, dan 5 dapat dikalikan 2 dan hasilnya masih di bawah 10. Sementara itu, angka 6, 8 dan 10 bisa dibagi dengan dua dan angka 9 bisa dibagi dengan 3. Berbeda halnya dengan 7, yang tidak bisa dibagi dengan angka lain di deretan tersebut. Keistimewaan angka 7 selanjutnya adalah setiap sisi pada dadu pasti jika dijumlahkan maka jumlahnya 7, 1+6, 2+5, 3+4
Secara rumus Pitagoras, 7 dianggap sebagai angka sempurna. Sebab tujuh adalah gabungan antara angka tiga dan empat, segitiga dan persegi.
Angka 7 juga banyak dijumpai di India, menurut cerita, angka 7 adalah angka terpenting di Weda selain angka 3. Angka 7 secara khusus berkaitan dengan Agni, Dewa Api yang memiliki 7 istri, ibu, dan adik serta 7 api, balok atau lidah, dan lagu-lagu yang diperuntukkan baginya berjumlah 7. Dalam kepercayaan mereka Dewa Matahari mempunyai 7 kuda penarik keretanya di langit. Dalam tradisi Hindu angka 7 dikaitkan dengan jumlah cakra yang ada dalam tubuh manusia. Dalam tubuh manusia memancar cakra yang menjadi kekuatan diri, meliputi; swadhistana, muladara, manipura, wisudha, anahata, sahasra, dan ajna.
Dalam agama Yahudi hari ke 7 menjadi hari libur suci, sehinga disakralkan, pada hari ke 7 itu larangan bekerja diubah menjadi perintah. Dalam tradisi Yahudi, 7 adalah lambang kecerdasan. Mereka juga mempunyai tujuh Hari Besar Agama dalam satu tahun.
Dalam kitab Perjanjian Lama penuh angka 7. Pada generasi ke 7 setelah Adam, hiduplah Lamech (silsilah dari Adam ) selama 777 tahun dan harus membayar balas dendam selama 777 tahun (Kejadian : 4.24). Tujuh tahun langkah menuju Kuil Sulaiman berhubungan dengan 7 cerita tentang kuil Kuil Babilonia. Lalu Merpati Nuh menghilang selama 7 hari, dan tanda-tanda datangnya muncul selama 7 hari, Sungai Eufrat terbagi menjadi 7 aliran.
Pada abad ke -14, sejarawan Mesir al-Maqrizi mengatakan bahwa orang-orang Kristen di Mesir (Koptik) merayakan 7 pesta besar dan 7 pesta kecil di gereja mereka. Dimana pesta yang dilangsungkan adalah 7 untuk pesta kesenangan dan 7 untuk pesta kesedihan Maria yang selaras dengan irama heptadik. Oleh karena itu dalam musik renaisans terdapat sejumlah lagu dengan 7 suara, yang biasanya dipersembahkan kepada Perawan Maria atau berkaitan dengan 7 pahala Roh Kudus. Angka 7 juga akrab dijumpai dalam tradisi Kristen seperti 7 duka perawan Maria, 7 kata-kata terakhir Yesus di kayu salib, 7 kebajikan dan 7 dosa yang mematikan (nafsu, rakus, serakah, malas, marah, iri, dan sombong).
Dalam Budha (Sidharta Gautama) yang ketika baru lahir diyakini oleh pengikutnya, langsung menapak 7 langkah. Ia mencari keselamatan selama 7 tahun dan mengitari pohon Bodhi selama 7 kali sebelum duduk bermeditasi di bawahnya. Masih menurut cerita, bahwa Surga Budha mempunyai 7 tingkat, 7 karya keagamaan akan membawa manfaat bagi orang orang yang mempercayai kehidupan ini.
Dalam Islam, yang menarik dan untuk dicatat adalah, bahwa surah pertama dalam al-Qur’an, al-Fatihah mempunyai 7 ayat. Kalimah Syahadat dalam Laa Ilaaha ilaa Allaah, Muhammad Rasul Allah terdiri dari 7 kata. Menurut al-Qur’an Tuhan menciptakan langit dan bumi menjadi 7 lapis. Terdapat tujuh ayat dalam al-Qur’an yang menjelaskan tentang penciptaan langit. (QS. al-A’raf: 54; QS. Yunus: 3; QS. Hud: 7; QS. al-Furqan: 59; QS. as-Sajadah: 4; QS. Qaf: 38; dan QS. al Hadid: 4). Kalimat "Kun Fayakun", ucapan Allah saat berkehendak mencipta juga terdiri dari 7 huruf yaitu kaf, nun, fa, ya, kaf, wau, dan nun (Lihat: QS. Al-Baqarah [2]: 117).
Lalu Thawaf mengelilingi Ka’bah di Mekkah dilakukan sebanyak 7 kali, demikian juga dengan lari-lari kecil (Sa’i) antara Shafa dan Marwah. Pada akhir haji, dekat Mina, Syetan di lempar sebanyak tiga kali masing-masing dengan 7 buah kerikil kecil yang lazim disebut melempar Jumroh. 7 juga merupakan jumlah pintu baik Surga maupun Neraka.
Angka 7 juga disukai oleh kaum Sufi. Tasawuf memperbincangkan 7 Lathaaif, atau titik-titik subtil pada tubuh tempat kaum Sufi memusatkan kekuatan spiritualnya.
Dalam tradisi Jawa, ada moment tertentu yang berhubungan dengan angka 7. Sebagai contoh ketika orang hamil sudah usia 7 bulan, maka diadakan selamatan dengan istilah yang disebut “Tingkepan”. Lalu pada bayi yang telah berusia 7 bulan, maka ada prosesi yang dinamakan Turun Tanah.
7 = Pitu (bahasa jawa), sebagian orang jawa menganggap pitu merupakan kependekan dari pitulungan atau pertolongan, karena itu angka 7 merupakan angka yang baik. Berbagai ritual dalam tradisi Jawa juga identik dengan angka 7, seperti Mandi Kembang 7 Rupa atau Kembang 7 Taman lalu ada lagi Minum Air 7 Sumur. Bahkan nenek moyang kita jaman dahulu memiliki sumpah serapah sampai 7 turunan.
Demikianlah Tuhan Yang Maha Kuasa dan Yang Maha Berkehendak telah menciptakan alam semesta dengan penuh misteri, seperti misteri nya angka 7.
Sumber tulisan : disadur dari berbagai sumberSumber foto : Waldemar