15
Agu
2016
"al-Hajju Arafah" (puncak ibadah haji itu ya arafah - HR. Ibnu Hibban). Kenapa Arafah? Kata Arafah itu bermakna "mengenal" atau "mengetahui". Bentukan lainnya, arif, ma'ruf, ma'rifah, ta'aruf dan kata 'urf. Semua kata itu bermuara dan menjelaskan pada suatu proses pengenalan diri kepada Allah s.w.t, makrifatullah.
Dalam rangkaian rukun ibadah haji, wukuf di padang Arafah merupakan ritual terpenting yang wajib dilakukan oleh setiap jamaah haji sebagai puncak dari ritual ibadah haji. Sebab tidak sah ibadah haji apabila rukun haji ini tidak dilakukan. Jadi, dalam kondisi apapun wukuf mesti dilakukan.
Secara harfiah wukuf berasal dari kata Waqafa, yang berarti: berdiam diri atau berhenti. Wukuf di padang Arafah adalah ritual haji yang dilakukan dengan cara berdiam diri di padang Arafah mulai dari tergelincirnya matahari tanggal 9 Dzulhijjah sampai dengan terbenamnya matahari pada tanggal 10 Dzulhijjah. Di Arafah, tampak jelas bahwa manusia semua sederajat di sisi Tuhan.
Arafah juga menjadi saksi doa Nabi Ibrahim memohon dikaruniai keturunan dan tempat berlangsungnya ujian keyakinan Nabi Ibrahim dalam menaati perintah Allah s.w.t. untuk berkurban dengan penuh keikhlasan dan ketaatan kepada Allah s.w.t.
Di area Arafah kita juga akan menemui Jabal Rahmah, berada di bagian timur Padang Arafah di kota Mekkah Arab Saudi. Sesuai dengan namanya, Jabal berarti bukit/gunung, sementara Rahmah adalah kasih sayang. Di puncak bukit terdapat prasasti beton persegi empat dengan lebar kurang lebih 1, 8 meter dan tingginya 8 meter. Bukit ini disebut juga bukit kasih sayang, rendevous cinta Adam Alaihissalam dan Siti Hawa. Irhamu man fi 'l-ardi yarhamkum man fi 'l-sama' - Sayangilah siapa saja yang ada di bumi, niscaya kalian akan disayangi siapa saja yang ada dilangit (H.R. Ath-Thabrani dan al- Hakim). Masya Allah. Dari bukit ini kita bisa menyaksikan hamparan padang Arafah yang setiap tahunnya dipadati oleh jamaah haji dari seluruh penjuru dunia untuk wukuf.
Jabal Rahmah, juga merupakan tempat wahyu terakhir kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam tatkala melakukan wukuf. Wahyu tersebut termuat dalam surah al-Maidah (5) ayat 3;
“Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Ku sempurnakan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu".
Wahyu ini pun saat itu langsung disampaikan oleh beliau dalam khutbah perpisahan di hadapan para sahabat dan umat yang sedang melaksanakan wukuf saat itu. Para sahabat dan umat yang hadir saat itu serta merta menangis merasa sedih karena dari isinya menyiratkan seolah sudah tiba waktunya mereka akan berpisah dan kehilangan Rasululah Shalallahu Alaihi Wassalam untuk selamanya. Memang benar terjadi tak berapa lama kemudian Rasululah Shalallahu Alaihi Wassalam benar-benar dipanggil kembali menghadap kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Sungguh tidak bisa diceritakan senangnya bisa mengunjungi Arafah dan Jabal Rahmah. Alhamdulillah (mi)