24
Jan
2017
"Het was hoogst noodig dat deze permanente dam tot stand kwam, nu kan Weltevreden geregeld spuiwater krijgen en de kans op groote overstroomingen te Batavia is vrijwel uitgesloten. Adalah sangat perlu bendungan permanen ini direalisasikan, kini Weltevreden (Menteng) bisa secara teratur memperoleh pengairan dan peluang banjir besar di Batavia nyaris tertutup," - Bataviaasch Nieuwsblad, 12 Oktober 1912.
Bendung Katulampa adalah bendungan yg terletak di Kelurahan Katulampa, Kota Bogor Jawa Barat. Bendung sepanjang 74 meter yang dibangun sejak tahun 1889 itu adalah bangunan yang penting sebagai corong Informasi terdini debit sungai Ciliwung. Selain memberikan early warning, Bendung Katulampa yang terdiri dari 5 inlaatsluis (pintu untuk mengalirkan arus ke kawasan di bawah), 3 spuisluis (pintu untuk menahan air, jika volume air berlebihan dan mengancam kawasan bawah) ini merupakan karya arsitek Kolonial, Van Breen yang mengairi 5.000 ha sawah disekitar bendung dan berfungsi sebagai cadangan air baku bagi Batavia pada masa itu, konon kabarnya dibangun setelah banjir hebat yang melanda Batavia pada 1872.
Ohya, menurut sejarah, Bendung Katulampa mulai dioperasikan pada tahun 1911. Namun, sudah mulai dibangun sejak tahun 1889. Bangunan ini justru dibangun setelah Batavia dilanda banjir besar pada tahun 1872. Belanda membangun bendung di Katulampa dengan tujuan untuk mengukur debit sungai Ciliwung yang akan mengalir ke Batavia sebagai sistem peringatan dini agar banjir bisa diketahui dan diantisipasi para pejabat di Batavia, disamping seperti yang disebut di atas sebagai sarana irigasi. (Sumber : geologi.co.id)
Sebagai early warning bahaya banjir Sungai Ciliwung yang akan memasuki Batavia/Jakarta. Data mengenai ketinggian air di bendung Katulampa ini memperkirakan bahwa sekitar 3-4 jam kemudian air akan sampai di daerah Depok. Selanjutnya di Bendung Depok ketinggian air dipantau dan dilaporkan ke Jakarta sehingga masyarakat yang tinggal di kawasan sekitar aliran Sungai Ciliwung sudah dapat mengantisipasi sedini mungkin datangnya banjir. Well, nggak jauh dari rumah, senang sempat berkunjung ke bangunan legendaris ini.
Sumber foto cover : Tribun