Damiano lingauri b UM4weg0 RSI unsplash

02

Mar

2018

IDEOPOLSTRATAK, Ideologi, Politik, Strategi dan Taktik

Manusia hakekatnya bercorak dinamis, karena dua potensi yang dimilikinya. Yakni potensi obyektif rasional yang meliputi akal pikiran dan potensi subyektif emosional yang meliputi hati dan perasaan. Akal pikiran terdiri dari tiga bagian yakni memori, intelejensi, dan imajinasi yang ketiganya berfungsi sebagai agen penyelesai masalah dan kreator dari berbagai aktivitas manusia. Sedangkan potensi subyektif emosional merupakan pengontrol dari kemanusiaan manusia.

Dari akal dan pikiran diperoleh gagasan atau ide yang kemudian dinyatakan sebagai tindakan. Sebuah dinamika kehidupan dan sejarah ditentukan oleh potensi rasional ini. Karena dari akal akan muncul berbagai pandangan hidup (isme). Oleh karena itu, Ideologi adalah ilmu tentang gagasan dan didefinisikan sebagai sistem nilai yang berakar dari hasil pemikiran yang kemudian menjadi sebuah pandangan hidup. Ada 2 (dua) karakter ideologi yang nampak dewasa ini, yaitu alamiah dan buatan. Alamiah maksudnya adalah bahwa ideologi itu ada karena perkembangan historis (contoh; Kapitalisme). Buatan maksudnya adalah bahwa ideologi itu diciptakan oleh seseorang, kerena buah dari kesadaran kritisnya (contoh; Marxisme).

Pertarungan ideologi hari ini tidak lagi terjadi antar tiga kekuatan; Sosialisme, Kapitalisme, dan Konfusianisme. Karakter yang muncul adalah isu globalisasi yang merupakan tawaran Amerika yang menginginkan mekanisme pasar. Kemudian Sosialisme yang diwakili negara-negara Eropa yang bercirikan integral menerima mekanisme pasar dengan mengakomodasi kepentingan sosial. Sedangkan Konfusianisme adalah pandangan yang meletakkan prioritas keluarga. Ideologi ini bersifat kolaboratif dalam menjalankan kehidupan keluarga, namun juga sangat kapitalis terhadap bangsa lain.

Saat Revolusi Iran yang dipimpin oleh Ayatullah Khomaeni, Konfusianisme dikaji menjadi ideologi fundamentalisme, yaitu pandangan yang mendasarkan pada nilai-nilai religi Islam. Ideologi ini kemudian menimbulkan reaksi dari Intelektual Amerika; Samuel Phillips Hutington yang menyatakan setelah Komunisme runtuh musuh Kapitalisme selanjutnya adalah Islam (lihat Clash of Civilization).

Lalu bagaimana dengan posisi Indonesia saat ini? Posisi indonesia hari ini terjadi transisi ideologi dari developmentalisme menjadi tiga kemungkinan; Pertama, Sosialime Demokrat, yang dekat dengan ideologi negara (pancasila), dimana fungsi negara disamping memfasilitasi kepentingan pasar juga melindungi yang lemah. Kedua, Kapitalisme, ideologi ini tetap menjadi dominator dengan wajah baru Teknokratisme dan Globalisme, dan Ketiga, Fundamentalisme Islam, Ideologi ini masih mencari format sistem bernegara dan bermasyarakat.

Dalam kehidupannya, manusia tidak hidup sendiri, melainkan bermasyarakat (kolektif). Oleh sebab itu tanggungjawab dalam hidup dunia yang meliputi kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan tangung jawab kolektif. Maka politik merupakan tanggung jawab bersama untuk mewujudkan tatanan masyarakat secara berdampingan.

Politik hendaknya dimaknai sebagai metode transformasi nilai, jika asumsinya setiap manusia itu memiliki nilai-nilai yang akan terus bermanfaat bila ditransformasikan kepada masyarakat, maka bila dia tidak berpolitik, maka dia dapat dikatakan belum sepenuhnya memiliki nilai, dan bukankah manusia baru dikatakan manusia karena salah satunya dia memiliki nilai? Nilai inilah yang akan memandu manusia menuju tujuan hidupnya.

Dalam kerangka mewujudkan tujuan hidup, diperlukan suatu perencanaan dalam jangka waktu tertentu. Strategi berasal dari bahasa Yunani berasal dari akar kata "stratos" yang artinya tentara. Sehingga strategi berarti adalah cara untuk memfungsikan tentara dalam memenangi pertempuran. Strategi merupakan metodologi yang terdiri dari perangkat, bahan serta prosedur untuk mencapai tujuan lebih mudah dan tepat sasaran.

Adapun sifat strategi didasarkan pada prinsip-prinsip dari tujuan dan ideologi. Fleksibilitas diperlukan agar dapat dilakukan semua pelaku. Jangka waktu harus ditetapkan sebagai parameter keberhasilan. Strategi memiliki sedikitnya 5 (lima) unsur utama, yakni mapping, positioning, planing, action, dan evaluating.

Dalam melakukan mapping harus dapat dipetakan mana itu :

  1. kawan ideologis (kawanmu sendiri),
  2. kawan strategis (kawan kawanmu) dan
  3. kawan taktis (musuh dari musuhmu).

Demikian juga pada lawan. Petakan terlebih dahulu mana itu lawan :

  1. lawan ideologis (musuhmu sendiri),
  2. lawan strategis (kawan dari musuhmu), serta
  3. lawan taktis (lawan dari kawanmu).

Positioning, adalah pemahaman akan kedudukan atau posisi, positioning adalah tentang mengetahui dahulu mana posisi terkuat, mana posisi terlemah sehingga strategi dapat diterapkan seefektif mungkin. Planing adalah bagaimana membuat konsep penerapan startegi yang efektif, efisien, memanajemen risiko, membuat toleransi kesalahan dalam penerapan strategi. Action adalah bagaimana konsep tersebut diterapkan, diimplementasikan. Sedangkan evaluasi adalah kajian kesesuaian planing dan action.

Setiap manusia yang lain dibedakan atas bakat dan potensi individu. Oleh karena itu taktik berkaitan dengan kemampuan individu dan didefinisikan sebagai kemampuan untuk menghadapi keadaan tertentu pada saat tertentu.

Sumber foto : Damiano Lingauri

Tentang Penulis

Foto 2

Muhammad Ihwan

Muhammad Ihwan. Kelahiran Yogyakarta, tinggal di Gresik dan Jakarta. Suka membaca dan menulis, menyenangi marketing dan public relations. Pernah menjadi juru bicara perusahaan, menangani pengelolaan program TJSL, CSR, dan comdev, serta mengelola penjualan retail untuk seluruh Indonesia. Saat ini mengelola penjualan sektor korporasi untuk domestik dan mancanegara.

Top 10 Negara Pengunjung:
Total Pengunjung: