Mihwan new

27

Apr

2020

ETIKA BERBASIS KEBEBASAN AMARTYA SEN

Jumlah Halaman 299
ISBN 978-602-03-3820-0
Bahasa Indonesia
PEnulis SUNARYO
penerbit Gramedia Pustaka Utama Jakarta
dimensi 15 x 23cm
Published At 07/07/2017 00.00

Beberapa hari ini saya memang sedang menuntaskan membaca kembali buku yang mengurraikan pokok-pokok pikiran Amartya Sen dalam konteks Etika Berbasis Kebebasan. Amartya Kumar Sen lengkapnya (“Amartya” dalam bahasa India berarti keabadian) adalah ekonom India peraih Nobel ekonomi tahun 1998. Buku ini menjadi bagus karena ia berbeda dengan ekonom lain yang kebanyakan terkesan mendikotomi peran manusia dalam ekonomi. Sen justru kebalikannya, ia menmpatkan manusia sebagai centrum peradaban. Lebih dari itu, ia bahkan menempatkan kebebasan dan kapabilitas manusia sebagai ukuran kualitas hidup manusia.Sen, banyak menulis mengenai ekonomi kesejahteraan dan juga hubungan antara demokrasi dengan kesejahteraan manusia. Menurut Sen, kebebasan manusia berkelindan dan bahkan amat erat kaitannya dengan demokrasi. Demokrasi memberi kebebasan kepada manusia dan menjamin hak-hak dasar bagi masyarakat tercukupi dan tidak kelaparan. Sen menyebut penyebab utama kelaparan adalah hilangnya nilai-nilai demokrasi dalam suatu negara. Kelaparan tidak muncul pada negara-negara yang demokratis dan memiliki kebebasan pers.

Nilai-nilai kebebasan dalam demokrasi menurut Sen akan menjamin keadilan distribusi. Baginya, kelaparan yang terjadi bukan semata-mata karena tidak ada pangan. Pangan berlimpah tapi tidak terdistribusi dengan baik. Kelaparan disebabkan oleh buruknya distribusi pangan.

Menariknya banyak buku karyanya bertemakan kebebasan, misal; The Idea of Justice (2009), Rationality and Freedom (2004), Development as Freedom (1999), Inequality Reexamined (1992). Ia sepertinya senang menggunakan kata freedom dibandingkan liberty atau liberal untuk menggambarkan kebebasan.

Dalam bukunya, ia mengkritik sistem ekonomi kapitalisme yang menciptakan keserakahan, menciptakan jurang yang lebar antara kaum kaya dan kaum miskin, namun disisilain juga bermanfaat khususnya bagi negara-negara berkembang. Kapitalisme menggairahkan perdagangan dan industri di dalam suatu negara. Oleh karena itu, kapitalisme harus dapat dikendalikan dengan mengadopsi nilai-nilai ketimuran (Confusianisme) yang lebih kekeluargaan.

Dalam kaitannya dengan pembangunan, Sen menjadikan manusia sebagai pusat dari kebijakan pembangunan sehingga, muncul istilah pembangunan manusia atau human development. Baginya, pembangunan haruslah membebaskan masyarakat dari keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan. Sen memang mengganggap kebebasan sebagai sesuatu yang esensial bagi martabat manusia. ”kemampuan untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap bernilai” imbuhnya, merupakan tolok ukur kualitas kehidupan seorang manusia. Manusia harus dibangun kemampuannya, dan tugas seorang ekonom haruslah memberi saran kepada pemerintah untuk membuat kebijakan yang manusiawi.

Sen memberikan pondasi yang baik dalam welfare economics dan mengajak dunia untuk mengembalikan dimensi etis dalam problem-peroblem ekonomi. Baginya, pengingkaran terhadap hak asasi akan menjadi kendala bagi pembangunan manusia, karena jaminan akan hak asasi manusia dapat mengurangi resiko bencana sosial ekonomi.

Kredit layak diberikan kepada Sunaryo, penulis, dosen di Universitas Paramadina yang berhasil mencerna pikiran-pikiran Sen dan menuangkannya pada halaman-halaman yang argumentatif. Ini membantu banyak orang memahami maksud Sen secara etis. Setuju dengan Franz Magnis-Suseno, penulis berhasil juga mengantar pembaca ke pusat pemikiran Amartya Sen.

Buku ini menarik, keren, dan highly recommended untuk dibaca.

Tentang Penulis

Foto 2

Muhammad Ihwan

Muhammad Ihwan. Kelahiran Yogyakarta, tinggal di Gresik. Suka membaca dan menulis, seneng marketing dan public relations. Pernah menjadi Juru Bicara Perusahaan dan mengelola penjualan retail untuk seluruh wilayah Indonesia, serta mengelola program TJSL, CSR, dan comdev. Saat ini bertugas mengembangkan produk-produk baru perusahaan.

Top 10 Negara Pengunjung:
Total Pengunjung: