Whats App Image 2020 04 28 at 08 56 33

11

Okt

2014

HMI DARI PANDANGAN SEORANG PENDETA

Jumlah Halaman 172
Bahasa Indonesia
PEnulis Victor Tanja
penerbit Pustaka Sinar Harapan
Published At 03/12/2024 23.39

Bagi pengkoleksi buku klasik, kolektor, dan pengemar buku-buku HMI tentu tahu bahwa buku ini harganya sudah jutaan rupiah. Buku terbitan Pustaka Sinar Harapan, yang dicetak pertama kali tahun 1982 ini adalah satu-satunya buku HMI yang ditulis oleh seorang pendeta kelahiran Pulau Sawu NTT, bernama Victor Tanja. Saya membaca buku ini pertama kali tahun 2000, dan sepanjang lima tahun saya blusukan mencari buku ini dan ketemu di pertokoan buku bekas di daerah Stasiun Kota Bogor, dan baru memilikinya medio 2005.

Pdt. Victor Immanuel Tanja, MTh., Ph.D., bukan ahli HMI dan tidak pula memeluk Islam, namun ia berhasil menulis buku ini; Himpunan Mahasiswa Islam Sejarah dan Kedudukannya di Tengah Gerakan- Gerakan Muslim Pembaharu di Indonesia, yang dipertahankannya pada Dewan Pengajar Hartford Seminary Foundation Amerika Serikat untuk melengkapi syarat mencapai gelar Doctor of Philosopy (Ph.D.). Judul asli buku ini adalah Islamic Students Association, Its History and Its Place Among Muslim Reformist Movement in Indonesia.

Victor berupaya mengungkapkan sejarah pertumbuhan dan perkembangan HMI, kegiatannya, kedudukan ideologi HMI dan kedudukannya di tengah gerakan-gerakan Muslim pembaharu di Indonesia, sikap HMI tentang pembangunan, hubungan antar agama, sekularisasi, serta persoalan- persoalan yang terkait dengan keislaman dan keindonesiaan. Dalam disertasinya, ia menyatakan bahwa sejarah HMI terjalin dengan sangat sempurna dengan sejarah Indonesia modern, sehingga tidak adil jika HMI dilihat sebagai sebuah organisasi turunan belaka dari gerakan pembaharu muslim di dunia Arab. HMI sebagai anak kandung Indonesia dan muslim sejati, sejak awal telah berikhtiar menemukan jawaban atas kegelisahan terhadap bangsanya dengan caranya sendiri, inilah yang kemudian menjadi identitas HMI di Indonesia.

HMI vis a vis PKI #

Secara khusus, Victor dalam bukunya juga menjelaskan secara gamblang konflik antara HMI dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang sudah berlangsung lama. Sejak pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948 PKI sudah memandang HMI sebagai musuh dan memiliki corak yang sama dengan Masyumi. Bagi Aidit, HMI harus diganyang sama seperti Masyumi yang dibubarkan pada tahun 1960.

Sejak pemberontakan Madiun kaum komunis memandang HMI sama dengan Masyumi, karena itu mereka berhasrat menghancurkan organisasi ini secepat-cepatnya, ungkap Victor dalam bukunya.

PKI juga melakukan agitasi massa yang massif untuk membubarkan HMI. PKI menuding HMI anti Soekarno, anti pancasila, antek CIA, HMI berpihak pada Malaysia, kemudian terlibat dalam gerakan separatis di berbagai daerah, antek nekolim dan mendukung gerakan Darul Islam (hal. 96).

Gerakan anti HMI terus berkembang luas Dr. Ernst Utrecht, Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya di Jember mengeluarkan pengumuman yang intinya melarang HMI ikut serta dalam kegiatan apapun di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Oleh karena tindakannya tersebut disambut oleh gelombang amarah dari berbagai golongan Islam dan dari organisasi-organisasi non komunis lainnya. (hal. 97).

Namun Presiden Sukarno tetap membiarkan HMI hidup dengan pertimbangan HMI bukanlah suatu gerakan politik yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.

Buku ini lugas menyibak pandangan Victor Tanja bahwa oleh HMI, Islam diberikan cita rasa Indonesia, tanpa menyimpang dari api semangat Islam itu sendiri. Buku ini juga menyampaikan beberapa nilai penting dalam usaha kita untuk hidup berbangsa dan bernegara. Takjub membaca buku ini, seorang Victor Tanja bisa menulis dengan fasih dan menceritakan dengan gamblang seluk beluk HMI, sumbangsih, dan kiprahnya di tengah gerakan Muslim Pembaharu di Indonesia.. memang buku yang layak diganjar mahal.

Tentang Penulis

Foto 2

Muhammad Ihwan

Muhammad Ihwan. Kelahiran Yogyakarta, tinggal di Gresik dan Jakarta. Suka membaca dan menulis, menyenangi marketing dan public relations. Pernah menjadi juru bicara perusahaan, menangani pengelolaan program TJSL, CSR, dan comdev, serta mengelola penjualan retail untuk seluruh Indonesia. Saat ini mengelola penjualan sektor korporasi untuk domestik dan mancanegara.

Top 10 Negara Pengunjung:
Total Pengunjung: