Whats App Image 2020 04 28 at 08 56 35

26

Jun

2015

NIETZSCHE

Jumlah Halaman 214
ISBN -
Bahasa Indonesia
PEnulis ST. Sunardi
penerbit LKIS Yogyakarta (1996)
dimensi 14.5 x 20.5 cm
Published At 21/11/2024 17.11

Kalau ukurannya adalah merangsang minat membaca, buku ini bagi saya termasuk salah satu buku bersejarah yang memacu saya untuk gemar membaca. Buku karya ST. Sunardi, alumnus Pontificio Instituto d Studi Arabi e d'Islamistica, Roma-Italia ini sederhana tapi banyak memberi kejutan-kejutan bagi pembaca pemula.

Buku yang diterbitkan oleh LKiS dan dibanderol harga Rp 15.000,- ini adalah pemberian salah satu senior saya di tahun 2001 yang memuat 3 (tiga) gagasan besar Friedrich Nietzsche yaitu Ubermensch (adimanusia), Nihilisme, dan tentu saja yang paling fenomenal saat itu; "Gott ist tot" ( Tuhan Sudah Mati).

Ubermensch adalah manusia ideal menurut Nietszche, yakni manusia yang mengembangkan potensi dirinya secara secara penuh dan menjalani hidup dengan gairah. Ubermensch adalah manusia yang memiliki visi dan misi untuk mencapai tujuannya. Ia memberi contoh, Alexander the Great, Julio Caesar, Napoleon Bonaparte sebagai Ubermensch mengguncang tatanan sosial yang ada pada masanya. Adolf Hitler kemudian mengadopsi konsep tersebut. Namun ini kontraproduktif dengan yang makna sejati Ubermensch lahir untuk membebaskan dan meningkatkan mutu hidup manusia, bukan untik menginjak dan menistakannya.

Penyelewengan konsep Ubermensch melahirkan manusia unggul yang menentukan segalanya berdasarkan kemauannyanya sendiri. Hal ini menimbulkan kekosongan nilai-nilai universal yang berlaku, kondisi kekosongan inilah yang disebut Nietzsche dengan nihilisme.

Ya, memang pernyataan Nietzsche terkenal adalah “Tuhan telah mati” (Gott ist tot) hal. 11. ungkapan tersebut dapat diartikan bahwa “Tuhan telah menjadi manusia dan Manusia telah menjadi Tuhan”. Manusia telah mempertuhankan dirinya, dan sebaliknya mereduksi makna tuhan menjadi sama dengan manusia. Tuhan diciptakan oleh manusia yang dinyatakan sebagai sumber nilai-nilai. Namun saya lebih senang menafsirkannya sebagai bentuk kritik Nietzsche pada manusia dan sudah tidak lagi berfungsinya kepercayaan manusia kepada Tuhan. Nietzsche melihat pembunuhan, penganiayaan, pemerkosaan, perebutan tanah, perebutan kekuasaan, dan lain-lain adalah bukti bahwa kepercayaan pada Tuhan telah mati.

Nietzsche adalah filsuf penting yang berada diantara periode filsafat modern dan kontemporer (post-modern). Filsafat ala NIetzsche ini pengaruhnya luas, filsuf-filsuf besar macam Karl Jaspers, Martin Heidegger, Michel Foucault, Jacques Derrida, dan Muhammad Iqbal juga terpengaruh oleh filsafat Nietzsche (hal. 120). Mungkin itu pula sebabnya di cover belakang nama-nama tersebut tertulis secara khusus dengan tinta putih.Kontradiksi

Pemikiran Nietzsche penuh dengan kontroversi dan kontradiksi, bahkan sebagian tidak mengandung kebenaran, atau setidaknya bertentangan dengan argumen ilmiah. Ambil contoh misalnya konsepnya tentang alam yang tidak berawal dan berakhir. Apalagi gaya tulisannya yang lepas dari kungkungan aturan ilmiah, cara menulis yang penuh dengan ironi, metafora dan hiperbola.

Saya pribadi berpandangan bahwa agama tetap menjadi pegangan yang mutlak harus dipedomani oleh manusia yang masih menginginkan tentang adanya arti kehidupan. Agama memberikan jawaban yang lebih pasti tentang kehidupan. Ketika Nihilis biasanya memiliki beberapa pandangan: tidak ada bukti yang mendukung keberadaan pencipta, kita menyakini adanya Sang Maha Pencipta. Ketika Nihilis menyampaikan bahwa moral sejati itu tidak pernah ada, kita yakin adanya akhlaq mulia dan etika. Ketika bahkan Nihilis menihilkan segala sesuatu, kita punya teladan yang utama dalam diri Nabi Muhammad. Karena dalam nihilisme itu semua telah sirna, maka kehidupan tidak memiliki arti bagi Nihilis.

Walau banyak yang menilai kontroversial, dan banyak dicurigai serta dikhawatirkan, tapi percayalah buku ini lumayan renyah dibaca dan TIDAK akan membuat pusing... sungguh.

Tentang Penulis

Foto 2

Muhammad Ihwan

Muhammad Ihwan. Kelahiran Yogyakarta, tinggal di Gresik dan Jakarta. Suka membaca dan menulis, menyenangi marketing dan public relations. Pernah menjadi juru bicara perusahaan, menangani pengelolaan program TJSL, CSR, dan comdev, serta mengelola penjualan retail untuk seluruh Indonesia. Saat ini mengelola penjualan sektor korporasi untuk domestik dan mancanegara.

Top 10 Negara Pengunjung:
Total Pengunjung: